Benarkah pembelajaran manusia runtuh
dan mengalami kegagalan pada saat manusia pertama Adam dan Hawa memakan buah
khuldi disurga? Apakah memang Tuhan berkehendak menguji ketaqwaan Adam dan Hawa
dengan menyiapkan buah Khuldi sebagai medianya? Kenapa mesti buah khuldi?
kenapa Tuhan menciptakan buah kuldi? mengapa buah kuldi tersebut ditempatkan di
surga bersama Adam dan Hawa? Alasannya apa yang menjadikan Adam dan Hawa tidak
diperbolehkan memakan buah kuldi? kenapa Adam dan Hawa memakan buah kuldi yang
menjadikannya diturunkan ke dunia? Tuhan kok tidak langsung saja menciptakan
manusia di alam dunia? Sederet pertanyaan ini memang bisa menjadi bahan diskusi
yang menarik, dan bisa jadi ulasan untuk menjawabnya akan jadi buku tersendiri,
heheh.Untuk mampu menjawab pertanyaan diatas tentu harus diserahkan pada
ahlinya yang berkompeten. Posting ini hanya sekedar mengajak anda sekalian
memahami sedikit hal tentang buah khuldi, yaitu buah yang menjadi simbol
dari perintah Tuhan yang berupa larangan bagi sepasang manusia pertama
tersebut.
Sebagai manusia kita juga sangatlah terbatas untuk
menjawab sederet pertanyaan diatas, karena ada pertanyaan yang mutlak menjadi
wilayah Tuhan dan belum bisa diketahui latar belakangnya, karena belum ada
rujukan sahih untuk dijadikan pegangan.
Larangan Tuhan pada Adam dan Hawa sewaktu masih hidup
di surga ternyata dilanggar, hal ini dapat dimaknai bahwa manusia adalah
tempatnya salah, dosa dan lupa. Meskipun jelas-jelas karena pengaruh bisikan
setan berupa kebohongan, maka hasilnya adalah Adam dan Hawa akhirnya memakan
buah kuldi juga.
“Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya
untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya
dan setanpun berkata: “Tuhan Kamu tidak melarangmu untuk mendekati pohon ini,
melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi
orang-orang yang kekal (dalam surga).”(QS Al-A’raaf:20)
Buah kuldi akhhirnya menjadi simbol dari penentukan
patuh dan tidaknya Adam dan Hawa pada Tuhannya. Dalam kehidupan kita
sekarang, simbol ‘buah kuldi’ menjadi simbol dari serangkaian perihal keduniaan
yang bisa menjadi ujian bagi manusia untuk tidak patuh pada perintah
Tuhannya.
Keberadaan ‘buah kuldi’ di surga seolah menegaskan
bahwa semua yang ada di surga adalah baik, Allah sengaja memberikan batasan
dengan boleh dan tidak atas adanya buah kuldi sebagai berkehendak menciptakan
sesuatu dan menetapkan sunnatullah. Adalah hak Allah untuk menentukan segala
sesuatu dengan segala konsekuensinya, termasuk bagi manusia pertama Adam dan
Hawa.
Seperti ditegaskan dalam firmannya “…dan janganlah
kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk
orang-orang yang zalim.”(QS Al-A’raaf:12). Karena manusia bukanlah malaikat
yang sengaja diciptakan untuk bertakwa, patuh dan tidak diberi potensi untuk
membangkang, melanggar atau melawan perintah Allah. Sedangkan manusia dipastika
Oleh NYA untuk diberi potensi patuh, melawan, tunduk atau
membangkang.
“Kemudian setan membisikkan pikiran
jahat kepadanya, dengan berkata: “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu
pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?” (QS. Thahaa : 120). yaitu
agar kalian berdua tidak menjadi malaikat, sebagaimana firman-Nya :
Salah seorang ahli tafsir Ibnu
katsir telah menafsirkan surat Al Baqooh ayat 35, beliau mengatakan dari
Mujahid “dan janganlah kamu dekati pohon ini” berkata ia adalah pohon tin,
demikian pula dikatakan oleh Qatadah dan Ibnu Juraih. Sedangkan Abu Ja’far ar
razi dari ar Rubai bin Anas dari Abil Aliyah berkata bahwa ”siapa yang memakan
buah dari pohon itu maka ia menjadi berhadats dan tidak sepatutnya di dalam
surga terdapat orang yang berhadats.
Abdur Razaq berkata bahwa
Abdurrahman bin Muhrib berkata,”aku mendengar Wahab bin Munbih berkata,’Tatkala
Allah menempatkan Adam dan Hawa di surga maka Dia melarangnya dari memakan
pohon. Pohon itu memiliki dahan yang bercabang-cabang sebagiannya dengan
sebagian lainnya. Pohon itu mempunyai buah yang dimakan oleh para malaikat
untuk kekalan mereka dan dia adalah pohon yang dilarang oleh Allah swt terhadap
Adam dan istrinya.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa
pohon itu adalah pohon gandum. Ada yang mengatakan,”pohon anggur.” Ada pula
yang mengatakan adalah pohon tin. Telah bercerita kepada kami syu’bah dari Abi
adh Dhahak bahwa aku telah mendengar Abu Hurairoh berkata bahwa Rasulullah saw
bersabda,’Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pohon yang apabila seorang
pengendara dibawahnya kerindangannya berjalan selama seratus tahun namun belum
bisa mengitarinya yaitu pohon khuldi.
” Ini juga diriwayatkan dari Ghandar
dan Hajjaj dari Syu’bah. Abu daud ath Thayalisi didalam musnadnya meriwayatkan
dari Syu’bah juga. Ghandar mengatakan,”Aku berkata kepada Syu’bah bahwa itu
adalah pohon khuldi.” Dia mengatakan,”tidak ada didalamnya (kalimat) pohon
itu.” (Al Bidayah wa an Nihayah juz I hal 86)
Dari beberapa riwayat dan penjelasan
diatas tampak bahwa Allah swt hanya menjadikan pohon khuldi itu sebagai ujian
bagi Adam dan Hawa agar tidk mendekati dan memakan buah darinya. Meski pada
akhirnya mereka berdua terkena bujuk rayu dan tipu daya setan sehingga
memakannya yang menjadikannya diturunkan dari surga, sebagaimana dikatakan Ibnu
Jarir dan riwayat dari Wahab bin Munbih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar